Fakultas Dakwah IAIN Salatiga Lakukan Review Sekaligus Susun Kurikulum Prodi KPI Sesuai KKNI

SALATIGA- Merespon perkembangan dunia informasi dan komunikasi dengan segala implikasinya, menjadi sebuah keharusan bagi program studi KPI untuk menginisiasi review kurikulum. Pasalnya upaya ini menjadi satu di antara komponen vital dalam sistem pendidikan perguruan tinggi.

“Dari kurikulum dapat diketahui arah kompetensi lulusan dan output lembaga yang dibutuhkan oleh masyarakat dan para stakeholder. Guna updating kurikulum, Prodi terus berupaya menyempurnakan kurikulum sesuai dengan perkembangan,” tutur Dekan Fakultas Dakwah IAIN Salatiga, Dr Mukti Ali.

Program review kurikulum dinilai sangat penting untuk meningkatkan kualitas lulusan. Dengan pelaksanaan review tersebut, lulusan KPI bisa diterima masyarakat, baik dari sisi lapangan kerja maupun sosial masyarakat.

Fakultas Dakwah, Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (Prodi KPI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga mengaplikasikan kurikulum berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) melalui workshop ini. 

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Dekan Fakultas Dakwah IAIN Salatiga, Dr Mukti Ali dengan melibatkan dosen tetap KPI, pakar komunikasi, baik media cetak dan elektronik, serta stakeholder yang ahli dibidangnya.

Ketua Prodi KPI IAIN Salatiga Dra Maryatin mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk melihat kembali relevansi kurikulum yang selama ini digunakan.

“Kurikulum yang relevan akan terus dilakukan, sedangkan yang tidak relevan akan disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan teknologi dan juga perkembangan yang ada saat ini,” kata Maryatin di sela kegiatan Workshop Kurikulum.

Pihaknya menuturkan, kegiatan digelar sebagai upaya bagi program studi KPI IAIN Salatiga untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terus dilakukan.

“Review kurikulum dimaksud sebagai upaya jurusan melihat atau mengevaluasi kembali visi misi jurusan dan mata kuliah yang diajarkan di jurusan KPI IAIN Salatiga,” ujarnya.

Pihaknya menjelaskan, kegiatan ini mendorong terciptanya kurikulum yang mampu menjawab tantangan dan kebutuhan zaman. Sehingga perlu membedah kembali urgensi dan relevansi setiap mata kuliah. 

“Kurikulum yang ada sudah berjalan 5 tahun, sejak workshop kurikulum jurusan KPI tahun 2016. Sudah saatnya kurikulum ini direview, mengingat perkembangan ilmu pengetahun dan kebutuhan tenaga kerja yang semakin dinamis,” jelasnya.

Dengan kegiatan ini, diharapkan kedepannya ada kesinambungan antara kurikulum yang diajarkan dengan perkembangan keilmuan dan dunia kerja.

Lebih lanjut, ia menilai kurikulum bukan sekadar berbicara mata kuliah, tetapi semua aspek yang terdapat dalam lingkungan kampus. Termasuk sistem dan metode pembelajaran, hubungan interaktif antara dosen dan mahasiswa.